Penulis Kiki Safitri | Editor Yoga Sukmana
JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten produsen base metal, PT Kapuas Prima Coal Tbk dengan kode emiten ZINC mengumumkan uji coba produksi secara komersil smelter timbal yang beroperasi di bawah PT Kapuas Prima Citra. Pada tahun pertama, perseroan menargetkan kapasitas produksi smelter mencapai sekitar 12.000–15.000 ton bullion timbal (Pb). Dari target produksi tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi penjualan mencapai sekitar 43 juta dollar AS atau Rp 617 miliar (Kurs Rp 14.350 per dollar AS). “Kami bersyukur memasuki awal tahun 2022 ini salah satu smelter kami yaitu smelter timbal (Pb) sudah mulai uji coba beroperasi secara komersil, yang dilakukan dalam 2 tahap,” kata Direktur Utama Kapuas Prima Citra yang sekaligus menjabat Direktur ZINC Hendra William dalam siaran pers, Selasa (26/1/2022).
Hendra mengatakan, tahap pertama smelter timbal (Pb) akan memproses konsentrat timbal (Pb) dari PT Kapuas Prima Coal Tbk menjadi PbO (barang setengah jadi). Selanjutnya setelah terkumpul PbO yang cukup, akan dilanjutkan ke tahap kedua yaitu proses peleburan di blast furnace. “Untuk estimasi tahap kedua diperkirakan sekitar bulan Februari 2022,” ujar Hendra. ZINC menargetkan dengan kapasitas produksi penuh dari smelter timbal maka akan berkontribusi mencapai 20.000 ton bullion per tahun. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan tambahan terhadap pendapatan konsolidasi ZINC sekitar 60-80 juta dollar AS. Hendra berharap, ke depannya hasil produksi dari smelter dapat diserap tidak hanya oleh pasar ekspor, namun juga oleh pasar dalam negeri agar dapat membantu percepatan proses hilirisasi yang dicanangkan oleh Pemerintah. “Untuk target penjualan timbal (Pb) Bullion saat ini yaitu akan kami ekspor ke negara China. Namun diharapkan seiring engan adanya larangan ekspor mineral mentah dan target hilirisasi mineral oleh Pemerintah, kami berharap ke depan dapat memperluas pasar termasuk pasar domestik,” ujarnya.
Dalam rangka mendukung proses hilirisasi mineral di Indonesia, ZINC juga tengah melanjutkan pembangunan smelter Seng (Zn) yang berada di Kalimantan Tengah. Dimana, pembangunan smelter seng tersebut saat ini sudah mencapai sekitar 82 persen sampai dengan 85 persen. Perseroan menargetkan untuk smelter seng dapat mulai beroperasi pada Kuartal I tahun 2023, dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 ton ingot per tahun. “Harga timbal dan seng masih cukup stabil, diharapkan tren tersebut dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Kami berharap, dengan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dan mulai beroperasinya salah satu smelter kami di tahun ini, dapat semakin meningkatkan kinerja ZINC ke depan,” tutup Hendra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Smelter Timbal ZINC Mulai Uji Coba Produksi”, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/01/26/113500226/smelter-timbal-zinc-mulai-uji-coba-produksi.
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Yoga Sukmana
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L