Grup Sinarmas melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan rencana investasi senilai US$200 juta (sekitar Rp2,87 triliun) ke PT Elang Andalan Nusantara, perusahaan yang mengoperasikan dompet digital Dana. Aksi korporasi ini akan digelar oleh PT DSST Dana Gemilang, anak usaha tidak langsung DSSA.
Dalam keterbukaan informasinya, Sekretaris Perusahaan DSSA, Susan Chandra, menyampaikan rencana investasi tersebut merupakan bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat berdampak positif bagi pengembangan ekosistem digital yang dimiliki perseroan dan berbagai pemangku kepentingan,” jelasnya.
Bila transaksi rampung, DSST bakal menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Dana. Belum disebutkan secara rinci terkait persentase kepemilikannya.
Untuk diketahui, Grup Emtek melalui PT Elang Sejahtera Mandiri masih menjadi investor utama dengan kepemilikan 49 persen saham. Sementara 45 persen sisanya dimiliki Ant Financial melalui API Investment Ltd. Desas-desus akuisisi Dana oleh Sinarmas pun sudah ramai terdengar sejak akhir tahun 2021 lalu.
Beroperasi sejak 2018, Dana menawarkan layanan dompet digital atau e-wallet yang memfasilitasi pembayaran via pindai barcode hingga e-commerce. Dana mengklaim platformnya telah merangkul lebih dari 100 juta pengguna dengan rata-rata transaksi mencapai 7 juta kali setiap harinya.
Sementara itu, DSSA merupakan perusahaan induk yang meliputi berbagai sektor industri mulai dari listrik, batubara, emas, bahan kimia, hingga TV berbayar dan internet. Adapun PT DSST Dana Gemilang merupakan anak usaha yang baru dibentuk pada November 2021, dan difokuskan untuk menjadi perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen.
(Diedit oleh Shanies Tri Pinasthi)