Thresa Sandra Desfika (thresa.desfika@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – Lo Kheng Hong selama 33 tahun ini dikenal sebagai investor private atau pribadi. Padahal, seandainya Lo Kheng Hong membuat bisnis manajer investasi, kemungkinan banyak orang yang akan tertarik menitipkan dananya.
“Menjadi pengusaha, fund manager, itu diulang-ulang beberapa kali ribet, ribet, dan ribet. Saya sebelum melakukan sudah tahu ribet jadi saya tidak melakukan,” terang Lo Kheng Hong saat ditanya soal alasan di balik tetap memilih menjadi investor pribadi di podcast yang disiarkan akun YouTube Syailendra Capital dikutip Kamis (24/3/2022).
Dia menambahkan, ada banyak tantangan bagi dirinya jika membuka usaha sendiri. Salah satunya, dia tak memiliki karyawan satupun.
“Jadi seorang pengusaha tentu setengah mati buat saya. Saya tidak punya sekretaris, tidak punya staf keuangan, cuman sendirian kalau saya membuka usaha setengah mati saya,” papar Lo Kheng Hong.
Di sisi lain, terang dia, dengan terus memilih menjadi investor saham pribadi, maka dia tak perlu membangun usaha tapi bisa mempunyai perusahaan besar.
“Seperti sekarang. Saya punya pabrik ban terbesar di Asia Tenggara. Padahal gak pernah bikin tetapi punya perusahaan. Saya juga gak perlu bisnis bisa jadi pemegang saham terbesar kedua di perusahaan media MNC,” papar dia. (C01)
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily