Parluhutan Situmorang
JAKARTA, Investor.id – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berhasil menorehkan pertumbuhan laba bersih hingga melampaui estimasi sepanjang 2021. Hal ini setelah laba bersih tumbuh 162% menjadi Rp 1,5 triliun sepanjang tahun lalu.
Pertumbuhan laba bersih yang pesat tersebut didukung produksi relatif tidak turun dalam hanya 5,2%, dibandingkan perusahaan perkebunan lain mencapai dua digit. Sedangkan faktor utamanya adalah kenaikan harga jual rata-rata harga jual sawit mencapai 39,9%.
“Realisasi laba bersih tersebut sudah melampaui estimasi kami dan konsensus analis. Sedangkan lonjakan laba bersih didukung bunga dari convertible DFRP senilai Rp 572 miliar dan solidnya EBIT,” tulis tim riset BRI Danareksa Sekuritas di Jakarta, kemarin.
Terkait prospek kinerja keuangan perseroan ke depan, dia mengatakan, perkiraan laba bersih tahun 2022 dan 2023 direvisi sekitar 3,2% dan 1,8% akibat lonjakan biaya produksi, seperti lonjakan harga pupuk. Dengan demikian laba bersih perseroan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun dan senilai Rp 2,1 triliun pada 2023.
Perkiraan kinerja tersebut juga telah mempertimbangkan pulihnya volume produksi perseroan tahun ini. Sentimen positif juga datang dari rumor pembiayaan kembali utang obligasi global senilai US$ 300 juta menjadi utang berdenominasi rupiah dengan tingkat bunga yang efisien.
Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham SSMS dengan target harga direvisi turun tipis dari Rp 2.100 menjadi Rp 2.000. Target ini juga mempertimbangkan profil usia tanaman perseroan relatif muda.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily