Laba Bersih Hartadinata (HRTA) Melonjak 40%

Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
JAKARTA, Investor.id – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan manufaktur perhiasan emas terintegrasi di Indonesia, berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan 31,18% menjadi Rp 3,22 triliun selama semester I tahun ini. Seiring itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 133,24 miliar, naik 40,66% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Utama Hartadinata Sandra Sunanto menjelaskan, pertumbuhan kinerja perseroan dikontribusikan oleh penjualan EmasKita dan Kencana yang mencapai 45% dari total pendapatan. Perseroan bersama dengan PT Emas Antam Indonesia (EAI) juga terus berinovasi pada produk emas Batangan, dengan menambahkan fitur BullionProtect®, yaitu teknologi terbaru proteksi keaslian logam mulia yang dikembangkan oleh Sicpa bekerja sama dengan Metalor Technologies.
Menurut dia, teknologi BullionProtect® ini ditambahkan pada produk emas murni batangan ukuran 10 gram, 25 gram, 50 gram dan 100 gram, di mana tinta keamanan (security ink) telah terbukti mengamankan dan mengantisipasi tindakan pemalsuan. Ke depan, perseroan berencana menerapkan teknologi yang sama untuk emas batangan dengan gramasi yang lebih kecil.
Sandra optimistis masyarakat Indonesia berinvestasi emas dengan lebih aman, estetik dan elegan saat ini melalui produk EmasKITA.
Di sisi lain, equity analyst PT MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menilai, solidnya kinerja Hartadinata didukung oleh permintaan yang meningkat, seiring momen Lebaran di kuartal II-2022. Pencapaian kinerja periode ini merupakan pencapaian terbaik (all time high) perseroan sejak IPO.
Realisasi kinerja yang solid ini, kata dia, ditopang oleh eksekusi yang baik dalam penetrasi pangsa pasar, baik melalui jaringan distribusi online dan offline, serta inovasi produk yang berkelanjutan. Selain mengapresiasi kinerja keuangan yang solid, Rudy mencermati peluang berinvestasi yang menarik di saham HRTA, terutama dari sisi valuasi.
“HRTA saat ini diperdagangkan pada PER 3,8 kali, jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kompetitor sejenis di regional Asia,” kata dia.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily