
JAKARTA, investor.id – Produsen alat kebersihan ramah lingkungan, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) resmi mencatatkan (listing) perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8/2022).
Pada perdagangan perdana di pasar sekunder, KLIN dibuka di Rp 90 atau langsung anjlok mentok auto reject bawah 10% dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Posisi tersebut bertahan selama dipantau 1 jam awal sesi I.
Sebelumnya, KLIN menggelar IPO dengan menetapkan harga penawaran di Rp 100 per saham. KLIN menjadi emiten ke-39 yang tercatat pada BEI pada tanggal 9 Agustus 2022.
KLIN melepas 230 juta saham atau 17,59% dari modal ditempatkan, sehingga pascamelantai di Bursa, perseroan kini telah mengantongi pendanaan sebesar Rp 23 miliar.
Pada masa penawaran umum perdana saham, KLIN juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 57,5 juta waran seri I, dengan harga pelaksanaan waran Rp 100. Sebagai informasi, selama masa penawaran umum saham KLIN mencatat kelebihan pemesanan atau oversubscribed sekitar 2,1 kali.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih pada kepercayaan investor Indonesia untuk Klinko. Hari ini, perusahaan kami mencapai milestone baru dan sangat penting untuk merealisasikan rencana-rencana strategis kami,” ujar Direktur Utama Klinko Anggun Supanji, Selasa (9/8/2022).
Anggun menyebut, dengan tercatat sebagai perusahaan publik di Indonesia, kesempatan KLIN untuk memperluas jaringan pemasaran ekspor akan semakin terbuka luas.
“Saat ini kami sudah ada di tujuh negara dan empat benua yakni Asia, Amerika, Afrika, dan Eropa. Ke depan, kami berharap ada penambahan negara-negara baru sebagai tujuan ekspor untuk produk private label,” tambahnya.
Sejak resmi beroperasi di tahun 2017, Klinko berkomitmen untuk menciptakan produk berupa alat-alat kebersihan yang bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga, sampai perusahaan.
Pada jangka pendek dan panjang, pengembangan bisnis KLIN di pasar domestik dan internasional akan fokus pada implementasi strategi distribusi salah satunya, memperkuat kerja sama ke modern channel, B2B partner, dan e-commerce.
“Atas dasar ini, kami berupaya agar Klinko menjadi perusahaan yang berkontribusi menjaga pelestarian lingkungan. Karena itulah, hampir 80% bahan baku kami berasal dari benang daur ulang yang diolah dari sisa kain-kain perca, atau limbah tekstil. Limbah tersebut kalau ditimbang, bisa sampai 120 ton per bulannya,” ungkap Anggun.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily