Jelang HUT Pasar Modal, Korporasi Beramai-ramai Masuk Bursa

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

Thresa Sandra Desfika (thresa.desfika@investor.co.id)

JAKARTA, investor.id – Menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-45 pasar modal Indonesia pada 10 Agustus 2022, sejumlah korporasi berlomba-lomba masuk bursa dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebut saja ada tiga perusahaan yang mencatatkan (listing) di BEI pada Selasa (9/8/2022), yakni PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL), PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), dan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN).

“Saya ucapkan selamat atas pencatatan saham tiga perusahaan, yakni Rohartindo Nusantara Luas, Klinko Karya Imaji, dan Segar Kumala Indonesia yang resmi menjadi perusahaan tercatat masing-masing ke-39, ke-40, dan ke-41 pada tahun ini,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam seremoni virtual pencatatan saham TOOL, KLIN, dan BUAH, Selasa (9/8/2022).

Sebelumnya, pada Senin (8/8/2022), terdapat empat korporasi yang mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), PT Estee Gold Feet Tbk (EURO), PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES), dan PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI).

Sementara itu, pasar modal Indonesia juga berhasil mencapai milestone baru dengan jumlah 800 perusahaan tercatat per 5 Agustus 2022, dengan dicatatkannya saham PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) di BEI.

“Hari ini merupakan hari yang spesial karena pada hari ini juga merupakan milestone bagi Bursa Efek Indonesia, bagi perusahaan, juga bagi pasar modal Indonesia. Sari Kreasi Boga Tbk atau RAFI adalah merupakan emiten atau perusahaan ke-800 yang mencatatkan sahamnya pada hari ini,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman saat seremoni pencapaian perusahaan tercatat ke-800 di BEI dan pencatatan perdana saham RAFI, baru-baru ini.

Dia menambahkan bahwa sepanjang tahun ini, BEI menargetkan 55 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. “Untuk tahun ini, RAFI adalah perusahaan ke-34 yang mencatatkan sahamnya. Target Bursa Efek Indonesia sampai akhir tahun adalah 55 perusahaan sahamnya akan tercatat. Mudah-mudahan kita bisa mencapai itu,” tambah Iman.

Dia menyebutkan, pencapaian 800 perusahaan tercatat di BEI juga dalam rangka HUT pasar modal Indonesia.

Adapun, sampai dengan 8 Agustus 2022, sudah terdapat 41 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Secara keseluruhan sudah ada 807 perusahaan yang tercatat di BEI.

Pada Rabu (10/8/2022) atau bertepatan dengan HUT ke-45 pasar modal Indonesia, dijadwalkan ada dua perusahaan yang akan listing di bursa, yakni PT Toba Sumiri Industries Tbk (CRAB) dan PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS).

Dengan demikian, jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI hingga 10 Agustus 2022 mencapai 43 perusahaan. Jumlah itu sudah hampir mendekati target 55 perusahaan yang listing maupun IPO tahun ini.

Dalam situs resmi BEI dijelaskan bahwa secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada Pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasional bursa efek tidak dapat berjalan.

Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan, seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto pada 10 Agustus 1977. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dijalankan di bawah Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong Tbk (SMCB) sebagai emiten pertama.

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily

Translate »

Tender Offer

A tender offer is a bid to purchase some or all of a corporation’s shareholders’ stock. Tender offers are typically made publicly and invite shareholders to sell their shares for a specified price within a particular time window.

Cash Dividend

The cash dividend is part of the Company’s profit distributed to shareholders in cash.

Stock Dividend

Stock dividend is the allocation of company profits in additional shares.

Stock Split

A stock split is when a company divides the existing shares of its stock into multiple new shares to boost the stock’s liquidity.

Capital Placement without Pre-emptive Right

Capital Placement without Pre-emptive Rights (PMTHMETD) is the issuance of new shares through a private placement to selected investors.

Right Issue

Right issue or Preemptive Rights (HMETD) is the right for old shareholders to buy new stocks by the issuer.

Bonus Stock

Bonus Stocks are shares distributed free of charge to shareholders based on the number of shares owned.

The General Meeting of Shareholders (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum for shareholders to exercise their right to make certain decisions related to the Company, receive reports from the Board of Commissioners and Directors regarding their performance, and question the Board regarding actions.

Data Presentation

The report of shares activity on the secondary market is carried out comprehensively in the form of tables, graphs, and diagrams to facilitate the understanding.

Stock Registration Activity Report (Monthly)

Stock prices fluctuate because of the demand and supply of these shares. Therefore, we provide stock activity reports every month.

Stock Register

A stock register is a detailed record of the shares issued by a corporation and any repurchases and transfers between shareholders.