Muawwan Daelami (muawwan@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menggarap proyek Jalan Noefefan-Oenuno di Oé-Cusse di Timor Leste senilai US$ 22,1 juta atau setara Rp 322 miliar, setelah perseroan terpilih sebagai pemenang dalam tender tersebut.
Direktur of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya menjelaskan bahwa keberhasilan Waskita meraih proyek jalan tersebut karena kepercayaan Pemerintah Timor Leste atas kinerja baik Waskita di beberapa proyek infrastruktur sebelumnya, seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato–Noefefan yang tuntas pada 2020. Adapun untuk proyek Jalan Noefefan-Oenuno, perseroan akan mengerjakan perbaikan atau rehabilitasi dan pemeliharaan.
“Kami targetkan proyek ini bisa selesai lebih cepat dari yang direncanakan dalam kontrak yaitu selama 18 bulan,” kata Pasek dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022).
Untuk itu, lanjut Pasek, Waskita bakal mengirimkan tim terbaik sebagai tanggung jawab sekaligus apresiasi kepada Zona Espesial Ekonomia Sosial no Merkadu (ZEESM Timor 4 Leste) yang telah memercayai perseroan sebagai kontraktor pelaksana. “Kami berkomitmen untuk memberikan kualitas dan performance hasil pekerjaan yang bagus, sehingga tidak hanya berdampak bagi perusahaan, tetapi juga bagi Indonesia,” tegas dia.
Ke depan, emiten berkode saham WSKT ini berharap bisa berkontribusi lebih jauh untuk pembangunan infrastruktur dan sarana-prasana masyarakat di Timor Leste. Sebab, kata Pasek, perseroan masih mengincar beberapa proyek infrastruktur di sana.
“Waskita siap untuk mengerjakan paket-paket selanjutnya, baik pekerjaan jalan, gedung, pengembangan bandara, dan lainnya. Peralatan berat konstruksi kami di Timor Leste bisa dibilang lengkap untuk mengerjakan berbagai proyek,” imbuh dia.
Sementara itu, SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menambahkan, hingga Juli 2022, WSKT telah meraih kontrak baru sebesar Rp 9,90 triliun. Perolehan kontrak tersebut meningkat 130,98% dibandingkan tahun lalu Rp 4,29 triliun.
Dia menjelaskan, nilai kontrak baru (NKB) yang didapat WSKT bersumber dari proyek Pemerintah sebanyak 75,21%, proyek swasta 10,95%, pengembangan bisnis anak usaha perseroan 9,80%, dan proyek BUMN serta BUMD 4,05%. “Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebanyak 66,21%, Sumber Daya Air (SDA) 9,37%, entitas anak usaha 9,80%, proyek gedung 9,63%, dan EPC 4,96%,” tutur Novianto.
Novianto menyatakan bahwa sampai sekarang, WSKT tetap fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penyelesaian proyek-proyek tertunda akibat pandemi Covid-19. Selain itu, perseroan juga fokus meningkatkan kontrak baru, baik di pasar domestik dengan mengikuti tender proyek IKN maupun pasar Internasional dengan berpartisipasi pada hubungan G2G Pemerintah Indonesia dan negara lain.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily