Pemulihan Pembiayaan Multifinance Berlanjut pada 2023

ilustrasi multifinance Foto: simasfinance.co.id

Prisma Ardianto (prisma.ardianto@beritasatumedia.com)’

JAKARTA, investor.id – Piutang pembiayaan multifinance sampai dengan Juli 2022 Rp 384,63 triliun, tumbuh 7,12% secara year on year (yoy). Namun, angka itu belum kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19. Pemulihan piutang dipercaya masih akan berlanjut pada 2023. 

Berdasarkan statistik OJK, piutang pembiayaan multifinance sempat pada titik mencapai Rp 452,47 triliun pada Maret 2020. Sejak saat itu, piutang pembiayaan terus menyusut selama kurang lebih 17 bulan hingga berada di titik terendah menjadi sebesar Rp 358,78 triliun pada Agustus 2021.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan, piutang pembiayaan multifinance bahkan terkontraksi sampai dengan 18% (yoy) pada tahun 2020. Namun multifinance mulai bangkit dengan hanya mencatatkan penurunan 1,5% pada akhir 2021 dan terus membaik hingga diproyeksi berbalik tumbuh positif 6-8% di tahun ini.

“Kami membuktikan diri sebagai pemain kuat dalam industri multifinance. Kami semua berjuang dan bersaing sesuai dengan regulasi dan kepatuhan. Kami memahami bisnis harus terus berlanjut, meskipun banyak hal terjadi, pasang surut dalam industri ketika Covid-19,” kata Suwandi, dikutip Rabu (28/9/2022).

Dia meyakini, setiap pelaku di industri multifinance memiliki pemikiran positif yang kuat, terlepas dari situasi global hari ini, baik itu tentang krisis keuangan maupun inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa. Bertolak dari situasi tersebut, pelaku usaha di industri multifinance mesti merancang bisnis yang sesuai dengan asumsi di tahun 2023.

“Mari berharap yang terbaik di tahun 2023 dan mari kita lanjutkan. Mari kita perjuangkan agar bisnis tetap bisa berkembang. Dan saya selalu percaya, kita semua bisa bertahan di tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang. Siapa yang akan bertahan? Tidak hanya hari ini, tidak hanya di tahun 2023, tetapi kita akan bertahan bertahun-tahun ke depan sebagai pemain yang sangat kuat di industri multifinance,” jelas Suwandi.

Selain itu, Suwandi juga percaya telah terjadi banyak perubahan di industri ini. Multifinance ke depan tidak hanya bergantung pada bisnis konvensional dengan menyalurkan pembiayaan pada mobil, motor, atau alat berat. Kehadiran investor baru di industri membawa perubahan variasi produk seperti kehadiran buy now, pay later (BNPL).

Namun demikian, multifinance saat ini masih bergantung pada beberapa sektor ekonomi untuk mendukung pemulihan kinerja hingga akhir tahun ini dan tahun depan. Pelaku usaha industri perlu memperhatikan gambaran sektor-sektor terkait, terutama yakni sektor otomotif.

Dihubungi Investor Daily, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara menyampaikan, penjualan wholesales (distribusi produsen ke dealer) mencapai lebih dari 96 ribu unit sampai Agustus 2022. Pencapaiannya itu bahkan di atas dari yang telah proyeksikan, terutama setelah di gelas Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) beberapa waktu lalu.

Indikasinya, kata dia, sampai 27 September ini masih cukup baik. Latar belakangnya karena kondisi ekonomi relatif bagus dengan proyeksi ruang pertumbuhan antara 4,7% sampai 5%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun depan juga menjadi kabar baik bagi industri otomotif.

“Harapannya secara umum pertumbuhan penjualan ini bisa terus bertahan sampai dengan akhir tahun. Penjualan kita harapkan bisa tumbuh sampai dengan 900 ribu unit, tahun lalu sekitar 800 ribu unit. Untuk tahun depan kita punya angka yang pasti, tapi diharapkan bisa tembus lagi satu juta unit,” terang Kukuh.

Menurut dia, pelaku industri perlu optimis meski tahun depan tantangannya relatif berbeda, seperti sentimen kenaikan BBM, kesiapan komponen lokal, dampak geopolitik, serta belum terpenuhi sepenuhnya kebutuhan semikonduktor. Tetapi masih ada sejumlah faktor pendukung yang seharusnya dapat mendukung proyeksi penjualan tahun depan.

“Proyeksi tahun depan masih sekitar 4,7-5%, ya walaupun kondisi disebut gelap. Pertumbuhan ini masih memberi ruang gerak untuk industri otomotif. Berikutnya, banyak proyek infrastruktur yang selesai dan masih ditambah, dampaknya muncul titik-titik ekonomi baru. Pandemi pun lebih terkendali sehingga mobilitas masyarakat meningkat, memacu sektor pariwisata, ini juga menjadi faktor pendukung,” jelas Kukuh.

Selain itu, pemerintah pusat turut mendorong pemerintah daerah untuk ikut mengendalikan inflasi, seiring optimalisasi penggunaan dana daerah. Hal ini yang juga yang mestinya disambut para pelaku multifinance untuk penetrasi lebih dalam ke daerah-daerah.

Di sisi lain, Kukuh menilai, struktur pembelian kendaraan bermotor dalam dua dekade ini masih mengandalkan pada pembiayaan dari multifinance dan jasa keuangan lainnya, yakni mencakup sekitar 70-80%. Minat investor asing masuk ke industri multifinance nasional juga kian meningkat. Dua hal tersebut mengindikasikan potensi dari industri multifinance.

“Kita harus benar-benar bisa melihat ruang pertumbuhan di tahun depan. Apakah itu komoditas atau pertanian? Yang pasti infrastruktur sudah dibangun dimana-mana, itu yang harus dicermati, tinggal wilayah mana yang mau dipilih dan dikembangkan multifinance, maka kejelian diperlukan,” tutup Kukuh. 

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily

Translate »

Tender Offer

A tender offer is a bid to purchase some or all of a corporation’s shareholders’ stock. Tender offers are typically made publicly and invite shareholders to sell their shares for a specified price within a particular time window.

Cash Dividend

The cash dividend is part of the Company’s profit distributed to shareholders in cash.

Stock Dividend

Stock dividend is the allocation of company profits in additional shares.

Stock Split

A stock split is when a company divides the existing shares of its stock into multiple new shares to boost the stock’s liquidity.

Capital Placement without Pre-emptive Right

Capital Placement without Pre-emptive Rights (PMTHMETD) is the issuance of new shares through a private placement to selected investors.

Right Issue

Right issue or Preemptive Rights (HMETD) is the right for old shareholders to buy new stocks by the issuer.

Bonus Stock

Bonus Stocks are shares distributed free of charge to shareholders based on the number of shares owned.

The General Meeting of Shareholders (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum for shareholders to exercise their right to make certain decisions related to the Company, receive reports from the Board of Commissioners and Directors regarding their performance, and question the Board regarding actions.

Data Presentation

The report of shares activity on the secondary market is carried out comprehensively in the form of tables, graphs, and diagrams to facilitate the understanding.

Stock Registration Activity Report (Monthly)

Stock prices fluctuate because of the demand and supply of these shares. Therefore, we provide stock activity reports every month.

Stock Register

A stock register is a detailed record of the shares issued by a corporation and any repurchases and transfers between shareholders.