Eva Fitriani (eva_fitriani@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – PT Indika Energy Tbk (INDY) menjajaki peluang kerja sama bisnis dengan Marubeni. Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid telah bertemu secara langsung dengan CEO Marubeni Indonesia Shinji Kasai untuk membicarakan potensi kerja sama tersebut.
“Marubeni merupakan perusahaan konglomerasi terkemuka asal Jepang dengan banyak lini usaha di Indonesia. Pada pertemuan ini, kami membahas berbagai peluang kerja sama yang terjalin antara Indika Energy dan Marubeni,” kata Arsjad melalui akun instagram pribadinya yang diunggah pada Sabtu (1/10/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Arsjad didampingi oleh jajaran manajemen Indika Energy. Begitu pula Shinji Kasai yang datang bersama manajemen Marubeni Indonesia.
Indika Energy merupakan salah satu perusahaan energi papan atas di Indonesia. Emiten berkode saham INDY tersebut juga tengah gencar melakukan ekspansi bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.
Terbaru, INDY menjalin kerja sama dengan Foxconn asal Taiwan untuk mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) yang bergerak di bisnis manufaktur kendaraan listrik komersial dan baterai listrik, serta menyediakan jasa konsultasi manajemen.
Sementara itu, Marubeni Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar ekspor impor multinasional, anak usaha Marubeni Corporation. Marubeni Corporation bersama dengan Mitsui, Mitsubishi, Itochu, dan Sumitomo dianggap sebagai perusahaan Sogo Sosha (perusahaan perdagangan) terbesar di Jepang, serta memainkan peran penting dalam perekonomian Jepang.
Presiden & CEO Marubeni Corporation Masumi Kakinoki dalam pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada akhir Juli lalu mengatakan, Marubeni sudah memberikan kontribusi di bidang kelistrikan sejak yang tradisional dengan memanfaatkan teknologi PLTU batu bara, transisi energi, dan menggunakan energi baru dan terbarukan.
PLTU batu bara dapat dialihkan menuju lebih ramah lingkungan dan ini seiring dengan program Pemerintah Jepang yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, yaitu Zero Emission. Saat ini, Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi salah satunya adalah pengembangan PLTU Jawa 1.
Dalam pertemuan tersebut, Kakinoki dan Airlangga juga membahas terkait peluang industri kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah terus mengakselerasi pengembangan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia, melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020.
Targetnya, produksi EV pada tahun 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih, dan untuk roda dua dapat mencapai hingga 2,45 juta unit.
Dengan diproduksinya kendaraan listrik, diharapkan mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua.
Pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen EV, seperti pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah PPnBM sebesar 0%, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 74/2021.
Menurut Airlangga, dukungan pemerintah ini diharapkan mendorong potensi besar Indonesia dalam industri mobil listrik mengingat cadangan besar tambang nikel di Indonesia sebagai bahan utama baterai mobil listrik.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily