JAKARTA,investor.id – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) bakal menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022 dengan jenis Obligasi tanpa warkat senilai Rp 400 miliar. Dana hasil obligasi tersebut diantaraknya akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan dan brand kesehatan.
Berdasarkan prospektus, dana dari hasil obligasi tersebut ddigunakan untuk mengakuisisi sekitar 88,90% akan digunakan perseroan untuk akuisisi perusahaan dan brand kesehatan. Sedangkan sisanya atau sekitar 8,33 % digunakan perseroan untuk pembelian mesin yang akan digunakan di daerah Hanjawar. Serta, sekitar 1,94% untuk pembaruan teknologi dan sekitar 0,83% untuk pembangunana gedung.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022 tersebut memiliki tenor selama lima tahun. Dengan pembayaran bunga obligasi terhitung dari tanggal emisi akan dilakukan pada 7 Juni 2022, pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal 7 Maret 2022. Sementara itu, pendistribusian obligasi (tanggal emisi) diharapkan terlaksana pada 7 Maret 2022, sehingga pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan pada 8 Maret 2022.
Total dana yang akan dihimpun oleh PYFA melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan I adalah sebesar Rp 1,2 triliun, yang telah mendapatkan peringkat idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Kredit Rating Indonesia. Diharapkan obligasi ini mendapatkan penyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Perluas Segmen Bisnis, Pyridam Farma (PYFA) Akuisisi Holi Pharma
Pada aksi korporasi ini, Pyridam Farma telah menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Penawaran umum obligasi direncanakan berlangsung pada 1 Maret 2022 dan waktu penjatahan pada 2 Maret 2022.
“Saat ini, perseroan dalam tahap eksplorasi terkait dengan perusahaan sasaran. Pertimbangan perseroan dalam rencana melakukan akuisisi di bidang usaha lainnya atau pun sebuah brand, termasuk food and beverages adalah untuk memperkuat segmen bisnis perseroan,” tulis manajemen Pyridam Farma dalam prospektus. (CO1)
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily