Muawwan Daelami (muawwan@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membidik pendapatan tahun ini tumbuh 10% menjadi Rp 11,4 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 10,4 triliun.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa pihaknya membidik pertumbuhan yang sama seperti pada tahun sebelumnya. Pada 2021, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 11,1% menjadi Rp 10,45 triliun dari tahun sebelumnya Rp 9,4 triliun.
Pertumbuhan double digit pada tahun ini optimistis bisa dicapai, mengingat selama pandemi Covid-19, perseroan mencermati tidak adanya lagi perang harga yang signifikan. Hal ini lantaran operator telekomunikasi memiliki semangat yang sama dalam mengatasi situasi pandemi Covid-19.
“Semangat itu masih berlanjut sampai sekarang, sehingga kita memberikan harga yang kompetitif dengan kualitas yang terus meningkat,” kata Merza kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Terlebih, seiring dengan adanya merger antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), membuat jumlah operator telekomunikasi di Indonesia semakin ideal.
Pasalnya, menurut Merza, jumlah operator ini berkaitan dengan ketersediaan sumber daya yang paling utama untuk bisnis telekomunikasi, yaitu menyangkut spektrum frekuensi. Semakin sedikit jumlah operator, tentu akan semakin efisien.
“Namun, berapa jumlah idealnya, ini yang dipertimbangkan oleh pemerintah. Selain itu tentu juga ada banyak sekali aspek lain yang mesti dipertimbangkan,” ujar Merza.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily