Buyback Global Bond, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Raih Pembiayaan Sindikasi Rp3,6 Triliun

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menandatangani kesepakatan pembiayaan sindikasi yang dipimpin oleh 2 Bank nasional yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS), di Hotel Ritz Carlton SCBD Jakarta, 27 Juni 2020. dok. SSMS.

EmitenNews.com – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menandatangani kesepakatan pembiayaan sindikasi dipimpin 2 bank nasional –PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS)– sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB) Rp3,6 Triliun. Ini tahap awal dari nilai total Rp4,3 triliun kredit sindikasi konvensional, dan syariah, yang akan digunakan untuk pembelian kembali Global Bond SSMS.

Perjanjian Kredit Sindikasi & Perjanjian Pembiayaan Fasilitas Musyarakah yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton SCBD Jakarta, pada Senin (27/6/2020) itu, ditandatangani oleh Nasarudin Bin Nasir selaku Direktur Utama / CEO SSMS bersama Bank peserta Sindikasi.

Antara lain Bank BRI yang diwakili oleh Trihartono, JMLAB & Coordinating Bank dan Mochamad Choliq selaku Division Head Agribusiness Division, Bank Syariah Indonesia yang diwakili Fiti Syam dan Indra Kampono, Group Head, serta manajemen Bank DKI, Maybank Indonesia, Bank Woori Saudara dan JTrust Bank.

Acara tersebut turut disaksikan oleh Jap Hartono selaku Direktur / CFO dan M. Syafril Harahap, Direktur / COO SSMS beserta jajaran manajemen. Ikut hadir secara online pemilik PT Citra Borneo Indah (CBI) Group, induk usaha SSMS, Haji Abdul Rasyid AS.

Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (29/6/2022), CEO SSMS Nasarudin Bin Nasir mengungkapkan, rencananya fasilitas pembiayaan sindikasi yang diberikan kepada Perseroan akan digunakan untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian Global Bond SSMS, senilai USD300 juta.

Nasarudin Bin Nasir sangat mengapresiasi kerja sama kesepakatan pembiayaan yang diberikan oleh sindikasi bank. Penandatanganan pembiayaan sindikasi ini, kata dia, menjadi sejarah bagi SSMS dalam perjalanannya, “Perseroan sangat mengapresiasi seluruh Bank Peserta Sindikasi yang turut memberikan pinjaman, guna merealisasikan pembelian kembali seluruh atau sebagian obligasi atau Global Bond yang telah diterbitkan oleh Perseroan pada tahun 2018.”

Langkah ini menjadi strategi alternatif pembiayaan yang lebih baik bagi Perseroan untuk menggantikan skema yang saat ini, Perseroan terus berinovasi guna keberlanjutan usaha dan memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

CFO SSMS Jap Hartono menjelaskan, fasilitas pembiayaan tersebut bermanfaat bagi keberlanjutan bisnis kinerja SSMS yang semakin meningkat, sehingga diperkirakan kinerjanya lebih optimal. Perseroan akan lebih leluasa bergerak demi menghasilkan yang terbaik.

Setelah kredit sindikasi ini, SSMS akan mengkaji untuk segera melakukan pembelian kembali (buyback) seluruh atau sebagian global bond Perseroan yang diterbitkan melalui anak usahanya yaitu SSMS Plantation Holding Pte. Ltd., senilai USD300 juta pada 24 Januari 2018.

Jap Hartono perlu menyampaikan, fasilitas pembiayaan tersebut tidak melanggar peraturan dan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga atau pihak lainnya, serta tidak berdampak negatif terhadap kondisi keuangan perseroan.

Sementara itu, Direktur Institutional & Wholesale Business Bank BRI, Agus Noorsanto yang malam itu hadir bersama SEVP Corporate Banking, Bambang Krisminarno dalam sambutannya menyampaikan, pembiayaan sindikasi ini merupakan komitmen perbankan untuk mendukung Pemerintah dalam pemberian pembiayaan kepada kategori usaha green sector.

Agus Noorsanto sekaligus menyampaikan harapannya semoga penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi ini dapat menjadi sebuah momentum positif bagi seluruh pihak dan memberikan manfaat optimal bagi Group Usaha SSMS dalam menjaga produktivitas dan peningkatan kualitas ekspor. “Juga dalam terbentuknya sinergi yang baik guna mendukung visi perusahaan yang beriringan dengan semangat kami untuk memberi makna Indonesia. ***

Author: N A

Translate »

Tender Offer

A tender offer is a bid to purchase some or all of a corporation’s shareholders’ stock. Tender offers are typically made publicly and invite shareholders to sell their shares for a specified price within a particular time window.

Cash Dividend

The cash dividend is part of the Company’s profit distributed to shareholders in cash.

Stock Dividend

Stock dividend is the allocation of company profits in additional shares.

Stock Split

A stock split is when a company divides the existing shares of its stock into multiple new shares to boost the stock’s liquidity.

Capital Placement without Pre-emptive Right

Capital Placement without Pre-emptive Rights (PMTHMETD) is the issuance of new shares through a private placement to selected investors.

Right Issue

Right issue or Preemptive Rights (HMETD) is the right for old shareholders to buy new stocks by the issuer.

Bonus Stock

Bonus Stocks are shares distributed free of charge to shareholders based on the number of shares owned.

The General Meeting of Shareholders (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum for shareholders to exercise their right to make certain decisions related to the Company, receive reports from the Board of Commissioners and Directors regarding their performance, and question the Board regarding actions.

Data Presentation

The report of shares activity on the secondary market is carried out comprehensively in the form of tables, graphs, and diagrams to facilitate the understanding.

Stock Registration Activity Report (Monthly)

Stock prices fluctuate because of the demand and supply of these shares. Therefore, we provide stock activity reports every month.

Stock Register

A stock register is a detailed record of the shares issued by a corporation and any repurchases and transfers between shareholders.