EmitenNews.com—PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 2,8 triliun pada 2022. Capex tahun ini sudah dipersiapkan sekitar Rp 2,8 triliun.
Jumlah sebesar itu akan digunakan sebesar Rp 1 triliun untuk konstruksi dan renovasi di Yogyakarta, Solo dan tempat lainnya. “Rp 1 triliun itu adalah untuk konstruksi sama renovasi yang sudah dilakukan di Yogyakarta dan Solo dan tempat lain-lain,” ” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk, Wong Boon Siew Ivy dalam paparan publik secara daring, Selasa (5/7/2022).
Untuk sisanya sebesar Rp 1,8 triliun bakal dialokasikan guna membeli tanah serta operasional aset yang akan dibeli oleh perseroan.
Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Pakuwon Jati, Minarto mengatakan, perseroan telah menggunakan belanja modal untuk konstruksi Bekasi Pakuwon City Mall dan renovasi Yogyakarta-Solo sebesar Rp 165 miliar hingga Maret 2022.
“Rp 165 miliar untuk konstruksi Bekasi, Pakuwon City Mall dan renovasi Yogya-Solo,” ujar Minarto.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 193 miliar atau setara dengan 14% dari raihan laba bersih tahun 2021 senilai Rp 1,3 triliun. Nilai dividen ini sesuai dengan keputusan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan RUPS Luar Biasa.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, nilai dividen tersebut setara dengan Rp 4 per saham dan pembagian dividen tersebut menggambarkan komitmen perseroan kepada para pemegang saham dan menjadi momentum kebangkitan ekonomi akibat Covid-19.
Selain menyetujui pembagian dividen, pemegang saham menyepakati dana Rp 1 miliar untuk dana cadangan. “Sementara sisanya, perseroan investasikan kembali untuk memperkuat basis pertumbuhan pendapatan recurring maupun development perusahaan,” jelas Minarto.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2021, emiten pengelola dan pengembang properti ini berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,7 triliun, naik 43,7% daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 3,9 triliun. Kinerja positif juga tampak dari perolehan laba bruto yang tercatat naik 42,4% menjadi Rp 2,7 triliun, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,9 triliun.
Sedangkan EBITDA sepanjang 2021 sebesar Rp 2,9 triliun, naik 42,2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,0 miliar. Adapun laba bersih per saham pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 48,7%.
Komposisi pendapatan perseroan pada tahun 2021 ini terdiri atas 47% pendapatan berkelanjutan dan 53% development revenue. Hal ini menurut Minarto, sejalan dengan strategi perseroan untuk terus tumbuh melalui komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.
Recurring revenue perseroan tahun 2021 mencapai Rp 2,6 triliun naik 17,3%, dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2,3 triliun. Development revenue perseroan tahun 2021 juga meningkat signifikan sebesar 79,8% menjadi Rp 3,0 triliun, naik 79,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,6 triliun.
Berdasarkan pendapatan setiap segmen, kontribusi terbesar didapatkan dari ritel leasing dan condominium sales masing-masing 33,8% dan 32,6% disusul landed houses 17,9%, kemudian ritel dan serviced apartments 8,8%, office leasing 4,6%, dan office sales 2,3%.
Minarto menambahkan, adanya dukungan tingkat suku bunga yang rendah dan fasilitas intensif PPN berimbas terhadap lonjakan penjualan marketing perseroan tahun 2021 sebanyak 40% menjadi Rp 1,4 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,0 triliun.
“Nilai marketing sales tersebut melebihi target yang ditetapkan perseroan. Komposisi penjualan tahun 2021, yaitu landed houses 52% dan condominium serta office 48%,” ujar Minarto.
Adapun belanja modal tahun 2021, perseroan merealisasikan untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, East Cost Mansion, Pakuwon Mall Phase 3 dan 4 dan Kota Kasablanka Phase 2 sebesar Rp 605 miliar.