EmitenNews.com – PT Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) resmi mencatatkan saham perdana di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten perikanan terintegrasi itu, menetapkan harga saham perdana di level Rp100 per lembar.
Menjajakan 1,25 miliar lembar atau 25 persen kepemilikan publik, perseroan membungkus dana Rp125 miliar. Penjamin emisi merupakan Joint Lead Korea Investment securities Indonesia, dan KGI Sekuritas. ”P/E kami relatif murah. Berdasar kaidah investasi, P/E 2022 berkisar antara 14 kali dan 18 kali. Namun, karena listing akhir Mei 2022, investasi akan lebih fair menggunakan P/E 2023 yaitu antara 11 kali, dan 14 kali,” tutur Direktur Utama Cilacap Samudera, William Sutioso.
Berdasar rencana bisnis, salah satu penggunaan dana untuk akuisisi PT Jembatan Lintas Global (JLG). Akuisisi itu, langkah strategis dalam pengembangan pengolahan ikan. Di mana, PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari Pantai Utara, Pantai Selatan, tersedia SDM, dan akses langsung ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Selain itu, Cilacap Samudera juga memiliki misi pemberdayaan masyarakat pesisir, dan perempuan. Itu sebagai wujud pembentukan kapasitas (capacity building), dan kesetaraan gender dalam unit pengolahan ikan perseroan. ”Pengolahan ikan memiliki nilai tambah dapat meningkatkan margin laba,” ucapnya.
Saat ini, PT JLG telah membuka pasar ekspor untuk pengolahan ikan ke Australia dan dalam proses pasar benua Amerika. PT JLG akan dikembangkan dalam pengelolaan Ikan dan impor untuk pasar lokal ataupun re-ekspor. Pada Desember 2021, perseroan melalui afiliasinya telah memperoleh izin impor untuk 1.000 Ton ikan. Dengan demikian, perseroan memiliki spektrum penerimaan lebih luas. (*)