Parluhutan Situmorang (redaksi@investor.id)
JAKARTA, Investor.id – Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berhasil melesat menuju level tertinggi baru Rp 3.700. Lonjakan harga tersebut berlangsung sejak rilis laporan kinerja keuangan ADRO sepanjang semester I-2022 dengan perolehan melampaui proyeksi sejumlah analis.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/9/2022), saham ADRO menguat Rp 160 (4,52%) menjadi Rp 3.700. Saham emiten produsen batu bara ini bergerak dalam rentang Rp 3.540-3.740. Dengan harga level tertinggi baru tersebut, kapitalisasi pasar (market cap) perseroan naik menjadi Rp 118,34 triliun atau menempati posisi ke-11 untuk urutan kapitalisasi pasar saham.
Dengan lonjakan harga tersebut, Garibaldi ‘Boy’ Thohir menjadi satu dari beberapa pemegang saham yang diuntungkan atas penguatan harga saham ADRO dalam beberapa hari terakhir. Dirinya sendiri memegang secara langsung sebanyak 6,18% saham ADRO. Dia bersama TP Rachmat, keluarga Benny Subianto, dan keluarga Edwin Soeradjaya, juga bertindak sebagai pemegang saham tidak langsung melalui kongsi PT Adaro Strategic Investment (ASI) dengan kepemilikan 43,91% saham.
Lalu, bagaimana prospek saham ADRO setelah membentuk level tertinggi baru? RHB Sekuritas Indonesia justru merevisi naik target laba bersih ADRO tahun ini dari US$ 1,58 miliar menjadi US$ 1,81 miliar. Sedangkan proyeksi pendapatan direvisi naik dari US$ 5,53 miliar menjadi US$ 6,28 miliar. Revisi naik ini sejalan dengan peningkatan target rata-rata harga jual batu bara perseroan dari US$ 93,4 menjadi US$ 106,4 per ton.
Adaro Energy diproyeksikan bisa memproduksi sebanyak 58 juta ton batu bara tahun ini. Sedangkan cash cost diprediksi berada dalam rentang US$ 32,2 per ton. “Harga jual batu bara yang tetap kuat menjadi faktor utama pendongkrak kinerja keuangan sampai semester I-2022. Hal ini membuat realisasi laba bersih perseroan US$ 1,2 miliar sudah melampaui estimasi kami dan konsensus analis,” tulis riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya dalam riset terbarunya.
Revisi Naik
Dengan lompatan kinerja keuangan tersebut, dia menuturkan, RHB Sekuritas memilih untuk merevisi naik target harga saham ADRO direvisi naik dari Rp 4.400 menjadi Rp 4.800 dengaan rekomendasi dipertahankan trading buy. Faktor utamanya adalah harga batu bara diproyeksikan tetap kuat setidaknya sampai akhir 2022.
BRI Danareksa Sekuritas sebelumnya telah terlebih dahulu merevisi naik target kinerja keuangan dan saham Adaro. Begitu juga dengan target harga saham ADRO direvisi naik dari Rp 4.300 menjadi Rp 4.500. Revisi tersebut sejalan dengan dinaikkannya target laba bersih Adaro tahun ini dari US$ 1,71 miliar menjadi US$ 2,05 miliar. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan direvisi naik dari US$ 6,57 miliar menjadi US$ 7,53 miliar.
Sedangkan, Mandiri Sekuritas menyebutkan bahwa pencapaian Adaro Energy hingga semester I-2022 telah melampaui estimasi, sehingga rekomendasi saham ini dipertahankan beli dengan target harga Rp 4.000.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily