Ghafur Fadillah (redaksi@investor.id)
JAKARTA, investor.id – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menyatakan, pemesanan produk furnitur perseroan telah penuh (full) hingga Oktober mendatang. Padahal, Amerika Serikat (AS) sebagai pasar utama WOOD tengah dilanda kenaikan inflasi yang cukup tinggi pada tahun ini.
“Kami masih optimistis penjualan bisa naik 25% pada tahun ini. Dalam bisnis furnitur, biasanya musim puncak akan terjadi pada semester dua. Tercermin dari order book perseroan yang sudah full hingga bulan sepuluh,” kata Direktur Integra Indocabinet Wang Sutrisno, baru-baru ini.
Hingga akhir kuartal I-2022, perseroan telah membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,98 triliun, meningkat 116,6% dibanding periode sama tahun lalu Rp 912,06 miliar. Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh penjualan ekspor yang melesat hingga 114,3%.
“Pada kuartal pertama 2022, segmen building component mencatatkan pertumbuhan sebesar 118,7% pada pasar ekspor utama yakni AS,” ujar dia.
Masih di periode yang sama, pasar Asia naik 43,1% dan Eropa meningkat 12,9%. Ini juga yang menjadi alasan optimisme perseroan akan tetap bertumbuh pada 2022.
Pasar ekspor utama, yakni AS, akan diperdalam oleh perseroan. Begitu juga pada pasar Eropa yang masih bertumbuh dan memiliki potensi pasar yang luas. “Memang di tengah gejolak konflik Rusia dan Ukraina, ekspor produk dari Asia ke Eropa menjadi terhenti, Namun demikian, selalu ada peluang ditengah hambatan tersebut,” kata Wang.
Wang menyebutkan, Indonesia cukup unggul di pasar ekspor furnitur kayu karena ketersediaan bahan baku kayu yang masih melimpah. Karena keunggulan itu pula, Integra Indocabinet melihat pasar domestik memiliki peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perseroan, sejalan dengan kemampuan perseroan menawarkan harga jual yang lebih kompetitif dibandingkan dengan para pesaing regional lainnya.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya menyebutkan bahwa WOOD bakal melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan 2022, meskipun sudah mengalami lonjakan sepanjang tahun lalu hingga melampaui estimasi. “Realisasi laba bersih pada 2021 tersebut telah melampaui estimasi kami atau setara dengan 123% dari target. Sedangkan perolehan pendapatan telah merefleksikan 125% dari target BRI Danareksa Sekuritas,” tulis dia.
Terkait potensi pertumbuhan, Natalia mengatakan, kinerja keuangan Integra tahun ini akan didukung kuatnya realisasi penjualan pada kuartal I-2022. Meskipun Amerika Serikat (AS) mengalami inflasi tinggi dan tren peningkatan suku bunga, perseroan optimistis ekspor ke negara tersebut bakal meningkat.
Menurut dia, optimisme peningkatan permintaan furnitur dan bahan baku dari Integra dipengaruhi atas tersendatnya pasokan furnitur dari Vietnam setelah kekurangan bahan baku. Berbeda dengan Integra yang memiliki sumber bahan baku pembuatan furnitur dari dalam negeri, sehingga kelangkaan bahan baku bukan menjadi tantangan. “Hal ini mendorong kami untuk mempertahankan tren pertumbuhan kinerja keuangan WOOD,” jelasnya.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan, pertumbuhan kinerja keuangan WOOD akan didukung seluruh segmen bisnis, seperti penjualan komponen bahan bangunan dan furnitur. Perseroan juga diprediksi mencetak peningkatan margin keuntungan dan peningkatan kas internal.
Tingginya permintaan bahan bangunan dan furnitur dari Amerika Serikat akan menjadikan Integra Indocabinet berada di posisi paling menguntungkan. Apalagi setelah negara tersebut meninggalkan impor dari Tiongkok bersamaan dengan rendahnya pasokan dari Vietnam.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan lonjakan laba bersih WOOD menjadi Rp 547 miliar dengan penjualan sebesar Rp 5,02 triliun sepanjang 2022. Dengan demikian, laba bersih per saham perseroan diharapkan meningkat menjadi Rp 86,8.
Optimisme berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham WOOD dengan target harga Rp 1.200. Pada perdagangan Jumat (15/7/2022), WOOD ditutup pada harga Rp 560. Dengan demikian, WOOD masih berpotensi memberikan cuan hingga 114%.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily