
Parluhutan Situmorang (redaksi@investor.id)
JAKARTA, Investor.id – Penyertaan modal negara (PMN) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menjadi katalis positif terhadap pergerakan harga sahamnya. PMN yang akan diterima melalui mekanisme penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) mencapai Rp 3,87 triliun.
Total dana raihan rights issue tersebut terdiri atas PMN dari pemerintah mencapai Rp 1,97 triliun selaku pemegang 51% saham Adhi Karya. Sedangkan raihan dana dari investor publik selaku pemegang 49% saham ADHI senilai Rp 1,89 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas menyebutkan, penyertaan modal negara sangat dibutuhkan Adhi Karya untuk menjaga rasio utang tetap sehat dan menambah modal kerja guna menuntaskan sejumlah proyek infrastruktur yang sudah dimenangkan perseroan.
“Kami meyakini bahwa rasio utang perseroan akan normal tahun ini dengan asumsi tambahan modal perseroan senilai Rp 3,9 triliun dari penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana pernyaan pemerintah,” terangnya dalam riset terbaru, hari ini.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan DER IBD perseroan hanya naik menjadi 1,32 kali setelah rights issue, dibandingkan tahun 2021 sekitar dengan DER IBD 1,08 kali. Namun apabila rights issue tidak digelar, DER IBD perseroan bakal melonjak ke level 2,18 kali.
Dana PMN, menurut dia, bakal digunakan perseroan untuk membiayai proyek pembangunan ruas tol Solo-Kolonprogo senilai Rp 1,4 triliun, proyek tol Jogja-Bawen senilai Rp 400 miliar, dan SPAM Karian-Serpong senilai Rp 200 miliar.
Sedangkan raihan dana dari HMETD yang didapatkan dari publik, terang dia, bakal digunakan untuk membiaya proyek eksisting. Sebagaimana diketahui, perseroan tengah merencakan pembangunan tol elevated JORR dengan kepemilikan 10% oleh Adhi Karya.
Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham ADHI dengan target harga Rp 1.600. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan penurunan proyeksi kinerja keuangan perseroan tahun ini setelah laba bersih semester I-2022 di bawah proyeksi.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan kenaikan laba bersih senilai Rp 59 miliar tahun 2022, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 55 miliar. Sedangkan laba bersih tahun 2023 diprediksi melesat menjadi Rp 271 miliar.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily