
Indah Handayani (handayani@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – Dunia tengah menghadapi situasi inflasi tinggi dan resesi ekonomi. Menjawab tantangan untuk keluar dari situasi yang belum menentu, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) punya cara untuk mempertahankan kinerja yang ciamik seperti yang telah dicapai pada semester I-2022. Bagaimana caranya?
Investor Relation Lautan Luas (LTLS) Eurike Hadijaya, menilai kenaikan suku bunga acuan BI di level 0,25% masih sesuai dengan ekspektasi pasar, sehingga dampaknya masih bisa dikelola. Kinerja semester I-2022, LTLS mencatatkan peningkatan laba yang cukup signifikan, karena berhasil meningkatkan pendapatan dan mempertahankan marjin laba di tengah berbagai tantangan ekonomi global yang masih melambat.
“Kedepannya, kami akan terus memfokuskan penjualan kepada industri makanan dan minuman, Personal Home Care dan air,” jelas Eurike dalam keterangan pers, Rabu (7/9/2022).
Pada paruh pertama tahun ini, lanjut Eurike, LTLS mencatat pendapatan sebesar Rp 4,06 triliun, naik 32% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,07 triliun. Perolehan laba bersih perseroan juga tumbuh menjadi Rp 181 miliar, naik 134% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 77 miliar.
“Untuk menjaga kinerja di sisa tahun ini, Lautan Luas akan meneruskan strategi pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang telah dicanangkan di awal tahun. LTLS juga terus melihat peluang yang ada jelang akhir tahun,” papar Eurike.
Sementara itu, praktisi pasar modal Sunar Sutanto menjelaskan, bila ada kenaikan harga BBM subsidi maka tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja emiten sampai dengan akhir tahun ini. “Menekan cost distribusi dengan menggunakan jasa pihak ketiga biasanya merupakan langkah yang strategis untuk menekan biaya operasional,” jelas Sunar.
Dari laporan keuangan LTLS semester I-2022, beban Bongkar muat, pengiriman dan transportasi sebesar 5.62 % terhadap keseluruhan beban pokok penjualan dan jasa. “Jadi kenaikan harga BBM harusnya tidak signifikan pengaruhnya terhadap Nett Profit Margin dari LTLS,” jelasnya sembari menyebut LTLS saat ini masih menarik untuk dikoleksi oleh para investor.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily