Kontrak Baru Capai Rp3,9 T, RUPS Restui Adhi Karya (ADHI) Gelar Right Issue

EmitenNews.com – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) kantongi kontrak Rp 3,9 triliun pada kuartal pertama 2022. Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya, Agus Karianto menerangkan, raihan itu belum termasuk pajak.

“Sampai dengan akhir maret 2022 Adi mencatat perolehan kontrak Rp 3,9 triliun di luar pajak. Terdiri dari lini bisnisnya untuk konstruksi dan energi 87 persen, properti 7 persen, dan sisanya lainnya,” beber Agus dalam konferensi pers usai RUPST perseroan, Kamis (7/4/2022).

Dari sisi tipe pekerjaannya, proyek jalan andil 29 persen, gedung 30 persen, kemudian proyek infrastruktur lainnya 41 persen.

Sedangkan dari sumber pendanaan sebesar 33 persen oleh pemerintah, BUMN 16 persen, dan swasta 51 persen. Adapun untuk 2022, perseroan menargetkan perolehan kontrak hingga 28 triliun. Angka tersebut juga merujuk sejumlah kontrak tahun lalu yang bergeser ke 2022.

“Di 2021 ada beberapa kontrak yang bergeser ke 22 sebesar Rp 9 triliun. Sehingga kita menargetkan kenaikan sampai 20 persen untuk perolehan kontrak di 2022 ini. Jadi target totalnya Rp 15-28 triliun sampai dengan akhir 2022,” pungkasnya.

pemegang saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, PT Adhi Karya Tbk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar. Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas.

Dana hasil penambahan modal ini akan dialokasikan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan, serta sebagai bentuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha Adhi Karya melalui proyek investasi di bidang infrastruktur. Sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya, hal ini juga untuk mendukung percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), sehingga dapat menjadi memberikan dampak berantai yang luas dari pembangunan (multiplier effect). Selain agenda tersebut, terdapat 7 agenda lainnya pada RUPS Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, antara lain:

  1. Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Tahunan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Tahun Buku 2021.
  1. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2021.
  1. Penetapan Gaji/Honorarium, Fasilitas dan Tunjangan Lainnya serta Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.
  1. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan serta Laporan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2022.
  1. Persetujuan Rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD).
  1. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Millik Negara.
  1. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue kepada pemegang saham melalui penawaran umum terbatas (PUT) II.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 17 Maret 2022. PT Adhi Karya Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya berupa jalan tol, SPAM (pengelolaan air), pengelolaan limbah dan preservasi jalan.

PT Adhi Karya Tbk menggelar rights issue ini seiring rencana perseroan untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Namun, perseroan memiliki tantangan yaitu keterbatasan ekuitas. “Ekuitas perseroan sangat kecil dibandingkan dengan BUMN Karya lain terutama BUMN Karya yang telah listing di Bursa Efek Indonesia,” tulis perseroan.

Kemudian pada 2020, kondisi keuangan perseroan diperparah dengan ada COVID-19 telah menghantam ekonomi dunia bahkan di berbagai negara perekonomian tidak tumbuh dan terancam resesi.

Author: Rizki

Translate »

Tender Offer

A tender offer is a bid to purchase some or all of a corporation’s shareholders’ stock. Tender offers are typically made publicly and invite shareholders to sell their shares for a specified price within a particular time window.

Cash Dividend

The cash dividend is part of the Company’s profit distributed to shareholders in cash.

Stock Dividend

Stock dividend is the allocation of company profits in additional shares.

Stock Split

A stock split is when a company divides the existing shares of its stock into multiple new shares to boost the stock’s liquidity.

Capital Placement without Pre-emptive Right

Capital Placement without Pre-emptive Rights (PMTHMETD) is the issuance of new shares through a private placement to selected investors.

Right Issue

Right issue or Preemptive Rights (HMETD) is the right for old shareholders to buy new stocks by the issuer.

Bonus Stock

Bonus Stocks are shares distributed free of charge to shareholders based on the number of shares owned.

The General Meeting of Shareholders (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum for shareholders to exercise their right to make certain decisions related to the Company, receive reports from the Board of Commissioners and Directors regarding their performance, and question the Board regarding actions.

Data Presentation

The report of shares activity on the secondary market is carried out comprehensively in the form of tables, graphs, and diagrams to facilitate the understanding.

Stock Registration Activity Report (Monthly)

Stock prices fluctuate because of the demand and supply of these shares. Therefore, we provide stock activity reports every month.

Stock Register

A stock register is a detailed record of the shares issued by a corporation and any repurchases and transfers between shareholders.