Parluhutan Situmorang (redaksi@investor.id)
JAKARTA, Investor.id – PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) meluncurkan layanan koneksi internet kabel optik (fiber to the home/FTTH) dengan nama Indosat HiFi. Layanan baru ini diproyeksikan menjadi sumber pertumbuhan kinerja ke depan, seiring masih besarnya potensi pasar segmen tersebut.
Analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymond mengatakan, Indosat HiFi telah mematok target pangsa pasar sebanyak 10% dari total pasar fixed broadband Indonesia pada 2025. Sedangkan pasar fixed broadband Indonesia masih tergolong rendah, yaitu hanya mencapai 15% hingga akhir 2021 atau masih terbuka pertumbuhan ke depan. Apalagi ada analisis yang menyebutkan bahwa pasar fixed broadband nasional akan meningkat menjadi 28% pada 2026.
Sedangkan penguasa fixed broadband nasional adalah IndiHome mencapai 87%, diikuti Biznet, MNC, dan My Republic. “Indosat menargetkan sebanyak 10% dari total pasar fixed broadband tahun 2025. Segmen pasar telekunikasi ini diprediksi masih bertumbuh pesat, apalagi hingga kini fixed broadband baru menjelajah beberapa kota besar,” terangnya.
HiFi diluncurkan setelah penggunaan internet di Indonesia meningkat, sehingga perseroan perlu memperluas layanannya sebagai kelanjutan dari penggabungan usaha IOH. Indosat HiFi menghadirkan koneksi internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps yang diklaim didukung akses stabil yang bebas dari gangguan cuaca dengan harga berlangganan mulai dari Rp 245 ribu per bulan.
Dia mengatakan, kehadiran fixed broadband HiFi akan membawa dampak positif bagi Indosat. Di antaranya, HiFi memiliki akses untuk menyasar pelanggan Indosat yang berjumlah 96,2 juta pengguna. HiFi dapat menjadi tulang punggung di tengah penurunan penggunaan mobile broadband.
Kehadiran HiFi juga, ungkap riset tersebut, bisa memperkuat perseroan dalam pemasaran data telekomunikasi baik mobile maupun fixed data. “Kami memprediksi perseroan akan menerapkan bundling dalam memasarkan HiFi, seperti tv berbayar dan layanan mobile phone atau sama dengan kompetitornya. Oleh karena itu, kami merekomendasikan beli saham ISAT dengan target harga Rp 10.500,” terangnya.
Trimegah Sekuritas menargetkan laba bersih Indosat menjadi Rp 3,93 triliun tahun ini, dibandingkan raihan tahun lalu Rp 6,75 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan diprediksi melesat dari Rp 31,33 triliun menjadi Rp 44,37 triliun.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily