EmitenNews.com – PT Map Aktif Adiperkasa (MAPA) paruh pertama 2022 mencatat laba bersih Rp473 miliar. Melesat 354 persen dari periode sama tahun lalu Rp104 miliar. Efeknya, laba per saham dasar menanjak 348 persen menjadi Rp166 dari periode sama tahun lalu Rp37.
Pendapatan bersih Rp4,29 triliun, menanjak 50 persen dari periode sama tahun lalu Rp2,86 triliun. Beban pokok penjualan Rp2,27 triliun, bengkak 39 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,63 triliun. Laba kotor menguat 63 persen menjadi Rp2,01 triliun dari periode sama tahun lalu Rp1,23 triliun.
Beban usaha Rp1,38 triliun, tumbuh 32 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,04 triliun. Beban penjualan Rp1,19 triliun, naik 34 persen dari periode sama tahun lalu Rp888 miliar. Laba usaha Rp637 miliar, melejit 237 persen dari periode sama tahun lalu Rp189 miliar.
Total ekuitas Rp3,69 triliun, menanjak 14 persen dari periode akhir 2021 sejumlah Rp3,23 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,12 triliun, bertambah 1,9 persen dari akhir 2021 senilai Rp2,08 triliun. Dan, jumlah aset Rp5,82 triliun, naik 9,6 persen dari edisi akhir 2021 sebesar Rp5,31 triliun.
“Tim kami menghasilkan kinerja kuat dengan eksekusi penjualan, dan pemasaran produk luar biasa dengan mitra pilihan kami,” kata Ratih D. Gianda, VP Hubungan Investor, Komunikasi Korporat dan Keberlanjutan MAP Group.
Ratih mengaku performa penjualan didorong pembukaan pintu baru, basis anggota MAPCLUB bertambah, dan pertumbuhan kuat kategori lari, gaya hidup olahraga, produk pembelajaran anak usia dini, dan alas kaki formal sebagai tren untuk bekerja dari kantor kembali. Hasil positif itu, didukung kinerja kuat selama libur lebaran.
Keuntungan tambahan datang dari penjualan digital, meningkat lebih dari 27 persen meski jaringan toko fisik menjadi hampir 100 persen beroperasi setelah pengurangan bertahap dari langkah-langkah pandemi Covid-19. ”Kami memaksimalkan pertumbuhan penjualan melalui campuran saluran online, dan offline yang dikurasi, sambil memanfaatkan data MAPCLUB kami untuk menyempurnakan penargetan pelanggan. Hasilnya ada untuk dilihat meski ada tantangan dari lingkungan makro luar,” imbuh Ratih.
Selanjutnya, fokus tim manajemen pada semester II dua cabang. Yaitu, terus memberi hasil keuangan sangat baik, dan berinvestasi pada merek dan kategori ritel baru untuk memastikan jalur pertumbuhan lebih seimbang bagi investor. ”Kami percaya model operasi Brand Commerce secara unik pembeda bisnis utama yang memungkinkan hasil positif,” ucapnya. (*)