Saham Grab Holdings Inc turun drastis pada Kamis (3/3) waktu setempat. Harganya ditutup di angka US$3,28 (sekitar Rp47 ribu), anjlok 37 persen dari harga pembukaan US$5,21 atau setara Rp74,9 ribu.
Merosotnya harga saham Grab berdampak besar pada kapitalisasi pasar, yang turun US$7,2 miliar (sekitar Rp103,5 triliun) di hari itu. Kapitalisasi pasar Grab pada penutupan perdagangan Kamis (3/3) waktu setempat ada di angka US$12,3 miliar atau setara Rp177 triliun.
Ketika diperdagangkan pertama kali saat debut, harga saham emiten dengan kode GRAB ini sempat melesat ke US$13,15 (sekitar Rp189 ribu) per lembar saham. Kapitalisasi pasarnya menembus US$51,6 miliar (sekitar Rp743 triliun).
Jatuhnya kinerja saham Grab kali ini terjadi setelah pasar merespons turunnya pendapatan kuartal IV/2021 sebesar 44 persen ke US$122 juta (sekitar Rp1,7 triliun). Padahal di sepanjang tahun 2021, pendapatan Grab mencapai US$675 juta (sekitar Rp9,7 triliun), meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini diklaim sebagai hasil kinerja di sektor pengiriman dan layanan finansial.
Beberapa higlights lain dalam laporan keuangan Grab sepanjang tahun 2021, antara lain:
- Gross Merchandise Value (GMV) meningkat 29 persen secara year-on-year (YoY) atau mencapai US$16,1 miliar atau setara Rp231 triliun.
- Rata-rata transaksi pengguna bulanan (Monthly transacting users atau MTU) sebesar US$24,1 juta (sekitar Rp346 miliar), turun 2 persen dibanding tahun sebelumnya.
- Grab menggelontorkan insentif kepada mitra sebesar US$218 juta (sekitar Rp3,1 triliun) dan kepada konsumen sebanyak US$365 juta (sekitar Rp5,2 triliun). Nilai itu masing-masing naik sebesar 15 persen (untuk mitra) dan 73 persen (untuk konsumen) dari jumlah yang dikeluarkan pada tahun 2020.
Co-founder dan Group CEO Grab, Anthony Tan mengungkapkan bahwa sebagian besar konsumen Grab sudah menggunakan lebih dari dua layanan yang disediakan oleh perusahaan. Tan juga menyatakan tahun 2022 menjadi tahun yang menentukan bagi Grab seiring dengan persiapan peluncuran bank digital di Singapura dan upaya memanfaatkan peluang dalam layanan pengiriman.
(Diedit oleh Shanies Tri Pinasthi)