JAKARTA, Investor.id – Trimegah Sekuritas memasukkan saham PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai pilihan teratas. Sedangkan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dikeluarkan karena kinerja keuangan di bawah perkiraan.
Dengan demikian, berikut saham-saham pilihan Trimegah Sekuritas, yaitu saham PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 430, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) rekomendasi beli dengan target harga Rp 5.600, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 12.00, dan PT Indika Energy Tbk (INDY) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 4.800.
Saham pilihan lainnya adalah PT Indo Tembangraya Megah Tbk (ITMG) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 47.000, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 5.900, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 36.000.
Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus mengungkapkan, dimasukkannya saham ISAT sebagai pilihan teratas didukung oleh faktor bahwa Indosat kini telah berada di jalan yang tepat untuk mempertahankan tren pertumbuhan kinerja keuangan dan menaikkan nilai perseroan.
Hal ini didukung atas tingkat persaingan industri sudah lebih rendah dengan tren kenaikan harga jual paket data yang akan berimbas positif terhadap peningkatan ARPU pelanggan perseroan. Indosat juga didukung sinergi dengan merger yang diharapkan menciptakan efisiensi berkisar US$ 300-400 juta untuk 3-4 tahun mendatang.
“Kami memperkirakan dampak terbesar sinergi pda 2023 dengan perkriaan penurunan tajam biaya dan belanja modal, sehingga berimbas terhadap peningkatan margin dan keuntungan,” tulisnya.
Indosat, ungkap dia, bakal didukung ekspansi perseroan ke fixed broandband pada awal kuartal III-2022. Perseroan juga melanjutkan ekspansi data center bersama dengan BDx yang bisa berimbas positif terhadap kinerja keuangan perseroan dalam jangka panjang. Dengan demikian, saham ISAT direkomendasikan beli dengan target harga Rp 10.500.
Begitu juga dengan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) ikut dimasukkan dengan rekomendasi beli dan target harga Rp 2.300. Target tersebut mempertimbangkan peningkatan volume penjualan dan transmisi gas perseroan. Dukungan juga datang dari anak usahanya PGN, Saka Energi.
Target harga tersebut menggambarkan estimasi kinerja keuangan Saka Energi dengan peningkatan tahun ini, seiring dengan peningkatan volume produksi minyak dan gas (migas). Penguatan tersebut akan berkontribusi positif terhadap kenaikan margin EBITDA PGAS, karena margin PGN Saka mencapai 77%, dibandingkan dengan margin distribusi gas hanya 22%.
“Kami memperkirakan peningkatan kontribusi EBITDA Saka terhadap perseroan dari 27% menjadi sekitar 37%, sehingga bisa berimbas positif terhadap keuntungan perseroan tahun ini. Saham PGAS bisa menjadi pilihan teratas untuk pemodal di tengah lonjakan inflasi global,” tulis Willinoy Sitorus dan Hasbie dalam risetnya.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily