CIKARANG – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melepas kontainer ekspor perdana produk high fat desiccated coconut, atau kelapa parut kering, produksi PT Sasa Inti ke Bulgaria. Pelepasan tersebut dilakukan di PT Sasa Inti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (8/4). Mendag Lutfi mengatakan, berbagai upaya terobosan perlu ditempuh untuk menembus pasar nontradisional seperti Bulgaria.
“Pelepasan kontainer ekspor perdana kelapa parut kering Sasa ke Bulgaria hari ini menjadi suatu kebanggaan karena merupakan bentuk terobosan pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar nontradisional. Memperkenalkan kelapa parut kering ke pasar internasional membutuhkan waktu dan tenaga, tetapi ternyata berhasil dilakukan di Bulgaria. Kami harap perwakilan RI di Bulgaria akan terus membuka pasar Bulgaria bagi produk-produk Indonesia lainnya,” kata Mendag Lutfi saat memberi sambutan.
Ekspor kelapa parut kering ini merupakan kerja sama antara PT Sasa Inti dari Indonesia dan P.I.C.Co dari Bulgaria. Ekspor tersebut diestimasi memiliki nilai potensial USD 1,5 juta hingga akhir 2022 dengan estimasi volume 600–1.000 ton. Ekspor kelapa parut kering ini turut menjadi upaya bersama mempopulerkan Indonesia spice up the world, atau misi mempopulerkan bumbu masak dan kuliner Indonesia.
Pada 2021, ekspor kelapa parut kering Indonesia ke Bulgaria mencapai nilai USD 198 ribu. Indonesia berada di urutan ketiga eksportir kelapa parut kering ke Bulgaria. Negara pesaing dari ASEAN untuk produk sejenis di pasar Bulgaria adalah Singapura di urutan kedua dan Malaysia di urutan kelima. Sementara itu, di periode yang sama, ekspor kelapa parut kering Indonesia ke dunia mencapai USD 234,67 juta. Lima negara tujuan ekspor terbesar kelapa parut kering Indonesia adalah Jerman, Rusia, Singapura, Belanda, dan Mesir.
Indonesia menjalin hubungan dagang yang cukup stabil dengan Bulgaria. Hal tersebut ditunjukkan dengan kinerja ekspor yang cukup gemilang bagi produk-produk Indonesia yang diekspor ke Bulgaria. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Bulgaria adalah sebesar USD 39,78 juta pada 2021. Nilai tersebut cukup tinggi mengingat masih adanya pandemi Covid-19. Produk utama yang diekspor Indonesia ke Bulgaria antara lain produk karet sebesar USD 9,81 juta, suku cadang elektronik USD 4,76 juta, minyak nabati USD 3,20 juta, asam amino USD 1,99 juta, dan timah USD 1,60 juta. (LM)