Parluhutan Situmorang (redaksi@investor.id)
JAKARTA, Investor.id – Penguatan harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih tetap terbuka, meskipun telah melesat lebih dari 110% sepanjang tahun berjalan. Faktor utama pendorong adalah ketatnya suplai minyak dunia yang bisa memicu harga tetap tinggi.
Sepanjang bulan September 2022 berjalan, saham MEDC telah menguat dari level Rp 860 menjadi Rp 1.000 atau melesat 16,2%. Sedangkan sepanjang tahun 2022 berjalan, saham MEDC telah naik Rp 476 menjadi Rp 1.000 atau melesat 110%.
Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dan Hasbie mengatakan, Trimegah Sekuritas memilih untuk memberikan rekomendasi beli saham MEDC dengan target harga Rp 1.700 untuk 12 bulan ke depan.
“Kami menyukai Medco didukung faktor ketatnya suplai dan demand minyak dunia yang bisa membuat harga tetap tinggi, akuisisi blok Corridor, dan perseroan berpeluang untuk mendapatkan tambang tembaga dengan harga atraktif, dan valuasi saham MEDC masih murah dengan perkiraan PE tahun 2023 sekitar 4,3 kali,” tulisnya dalam riset.
Terkait harga minyak dan gas (migas), Trimega Sekuritas menyebutkan, harga jual migas diperkirakan tetap tinggi sepanjang 2022-2024 dengan perkiraan harga brent crude oil berkisar US$ 102 tahun 2022, menjadi US$ 96,9 tahun 2023, dan bekisar US$ 85 pada 2024. Kenaikan didukung peningkatan permintaan gas Uni Eropa menjelang musim dingin, apalagi berdasarkan suplai gas Uni Eropa tidak mencukupi untuk memasok kebutuhan gas di kawasan tersebut.
Harga jual migas yang tinggi, terang dia, didukung ekspektasi pulihnya impor migas dari Tiongkok setelah aktivitas ekonomi berangsur-angsur membaik. Sejumlah faktor tersebut akan menjadikan Medco sebagai produsen migas yang diuntungkan, apalagi sebanyak 22% produksi minyak dijual melalui pasar spot dan sebanyak 20% gas berdasarkan harga indeks.
Trimegah Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap langkah Medco mengakuisisi sebanyak 54% saham blok Corridor pada Maret 2022. Blok tersebut diproyeksikan menghasilkan rata-rata EBITDA sebesar US$ 661 juta pada 2022-2026 dengan margin berkisar 80-90% atau lebih tinggi dari margin Medco berkisar 50-60%.
Sedangkan bisnis pertambangan emas dan tembaga, dia mengatakan, Medco telah menguasai sebanyak 23,15% saham Amman, yaitu salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di duia. Tambang ini diperkirakan bisa berkontribusi hingga puncak US$ 201 juta sebelum mengalami penurunan akibat harga jual. Perseroan juga bakal diuntungkan, apabila Amman menggelar penawaran umum perdana (IPO) saham.
Berbagai faktor tersebut mendorong Trimegah Sekuritas untuk merekomendasikan beli saham MEDC dengan target harga Rp 1,700. Sedangkan laba bersih perseroan tahun ini diprediksi melesat menjadi US$ 1,58 miliar dan diharapkan naik menjadi US$ 1,67 miliar pada 2023. Pendapatan tahun 2022 diproyeksikan menguat menjadi US$ 2,35 miliar dan menjadi US$ 2,42 miliar pada 2023.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily