EmitenNews.com – Pengelola gerai Alfamidi yakni PT. Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stosk split) dari nilai nominal Rp100 per saham akan menjadi Rp10 per saham atau rasio 1:10.
Suantopo Po Direktur dan Corporate Secretary MIDI dalam keterangan resmi Kamis (26/1) menyampaikan bahwa stock split bertujuan untuk membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel.
Selain itu dapat meningkatkan jumlah saham Perseroan yang beredar di Masyarakat serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para Investor khususnya Investor ritel untuk dapat berinvestasi pada saham Perseroan.
“MIDI juga berharap dengan adanya stock split ini akan ada peningkatan likuiditas perdagangan pada saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI),”tuturnya.
Suantopo menjelaskan, jumlah saham sebelum stock split itu sejumlah 2.882.353.000 lembar atau dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Pasca stock split maka nilai nominal saham MIDI akan Rp10 per saham dengan jumlah sebanyak 28.823.530.000 lembar saham.
Adapun jadwal pemberitahuan jadwal pelaksanaan stock split kepada BEI pada tanggal 2 Maret 2023 dan Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosasi pada tanggal 7 Maret 2023.
Kemudian awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosasi pada tanggal 8 Maret 2023 dan recording date pada tanggal 9 Maret 2022 selanjutnya awal perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai jatuh pada tanggal 10 Maret 2023.
Untuk melancarkan aksi korporasi ini, MIDI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terlebih dahulu pada tanggal 17 Februari 2023.
Sementara itu hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini Kamis (26/1) saham MIDI naik Rp100 per saham atau melesat 3 persen dibandingkan penutupan kemarin Rabu (25/1) menjadi Rp3.050 per saham, total frekuensi transaksi sebanyak 232 kali.