Zsazya Senorita (redaksi@investor.id)
JAKARTA, investor.id – PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), pemilik Mayapada Hospital, akan menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 950 miliar. Obligasi ini terdiri atas dua seri, yaitu seri A dan seri B.
Obligasi seri A berjangka waktu tiga tahun dengan kisaran bunga sebesar 8,75-9,75%. Seri B berjangka waktu lima tahun dengan kisaran bunga 9,5-10,5%.
Sejahteraraya menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk sebagai wali amanat.
Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya Charlie Salim menjelaskan, perseroan telah mendapat peringkat idA dengan outlook stabil dari Pefindo. Peringkat ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Pemenuhan kewajiban didukung oleh kualitas layanan Mayapada Hospital yang baik, potensi pertumbuhan pendapatan rumah sakit, serta potensi permintaan di industri kesehatan di Indonesia.
“Penerbitan obligasi ini akan menjadi salah satu instrumen keuangan untuk pengembangan usaha, renovasi fasilitas dan pelayanan kesehatan yang lebih baik, hingga modal kerja,” jelas Charlie dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (31/8/2022).
Sesuai rencana, emiten berkode saham SRAJ ini akan menggunakan 90% dana hasil obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, untuk pengembangan usaha Grup Mayapada Hospital. Pengembangan itu berupa renovasi dan pembangunan unit rumah sakit serta pembelian peralatan medis, peralatan umum, dan kebutuhan sistem IT.
Sisanya 10% akan dipakai untuk modal kerja, seperti pembiayaan operasional kegiatan rumah sakit dan lainnya. Sebagai informasi, saat ini Mayapada Hospital telah mengoperasikan lima rumah sakit di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, dan Surabaya.
“Tren pertumbuhan pendapatan perseroan cukup tinggi dan Mayapada Hospital berkomitmen mengembangkan bisnis layanan kesehatan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar Charlie.
Masyarakat yang tertarik untuk membeli obligasi SRAJ dapat berpartisipasi dalam penawaran awal (bookbuilding) mulai 31 Agustus hingga 14 September 2022. Penawaran umum akan dilaksanakan pada 27-29 September 2022 dan tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 4 Oktober 2022.
Lebih lanjut, SRAJ melaporkan tren pertumbuhan pendapatan Mayapada Hospital tergolong tinggi. Terbukti, total pendapatan usaha Grup Mayapada Hospital per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,92 triliun, naik dari Rp 1,28 triliun pada 31 Desember 2020. Pendapatan pada 2020 sebagian dikarenakan Mayapada Hospital melayani pasien Covid-19, khususnya di kuartal ketiga yang disebabkan adanya varian Delta.
“Saat ini, berdasarkan analisis internal, jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit akan terus bertumbuh karena masyarakat yang pernah terinfeksi Covid-19 akan merasa perlu menjaga kesehatan akibat keluhan-keluhan yang mungkin muncul pasca-pulih dari Covid-19,” ujar Charlie.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily