EmitenNews.com – PT Net Visi Media Tbk (NETV) resmi menjadi emiten ke 4 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022, serta menjadi emiten ke 770 untuk seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.
Dari penawaran umum saham perdana tersebut, PT Net Visi Media Tbk (NETV) menargetkan perolehan dana pada masa penawaran awal (book building) sebesar Rp149.999.995.600. Perolehan dana dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan anak usaha NETV, seperti pengembangan produksi konten dan pembelian program, modal kerja perseroan dalam pengelolaan industri manajemen artis, pengembangan platform media digital, dan penyelesaian sejumlah tertentu dari fasilitas pinjaman.
Selain dari perolehan dana dari penawaran umum, Perseroan juga melakukan konversi atas Mandatory Convertible Bond/MCB dengan total nilai sebesar Rp810.000.000.000, antara lain dari PT Semangat Bambu Runcing (anak usaha PT Tokopedia) menjadi penyertaan saham serta konversi atas pinjaman pemegang saham dengan total nilai sebesar Rp353.453.835.283. menjadi penyertaan saham.
Menurut Deddy Hariyanto (CEO NETV), langkah pencatatan sebagai perusahaan terbuka ini merupakan bagian dari rencana akselerasi pencapaian beberapa prioritas pengembangan usaha perseroan. “Melalui anak usaha lembaga penyiaran nasional NET yang dikenal dengan konten kreatif dan kekiniannya, kami ingin mengembangkan konten-konten NET agar dapat lebih luas lagi menjangkau potensi pemirsa di Indonesia. Kami juga akan terus mengembangkan berbagai inovasi platform teknologi media penyiaran berbasis digital dari anak usaha kami yang memiliki potensi kuat ke depannya sejalan dengan semakin berkembangnya kreatifitas konten-konten eksklusif kami di platform media digital”, jelas Deddy Hariyanto.
PT Net Visi Media (NETV) merupakan induk usaha dari lembaga penyiaran NET yang berdiri sebagai televisi masa kini sejak tahun 2013. Muncul dengan dukungan SDM penyiaran muda dan kreatif, NET menghadirkan konten-konten fresh-nya yang dikenal kreatif, menghibur, dan kekinian, serta mengedepankan kualitas dan value untuk pemirsanya. Beberapa konten kreatifnya cukup dikenal begitu dekat dengan keseharian pemirsa televisi Indonesia, seperti Tonight Show, Indonesia Next Top Model, Ini Talkshow, Tetangga Masa Gitu, Biar Viral, NET Drakor, dan beberapa program unggulan lainnya. Kedekatan tersebut mendorong hadirnya militansi penggemarnya yang berkembang tersebar di seluruh Indonesia melalui komunitas NET Good People yang aktif terlibat dalam berbagai aktivitas kreatif maupun sosial bersama NET.
“NETV akan mengembangkan bisnis penyiaran televisi secara lebih luas. Potensipertumbuhan kinerja perseroan untuk industri penyiaran secara Advertising Expenditure ke depan-nya masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan”, jelas Deddy Hariyanto.
Sejak hadir di industri penyiaran Indonesia, NET cukup konsisten menjaga kualitas gambar Full-HD (High Definition) dan suara jernihnya dengan hadir 24 jam setiap hari. NET juga terus mengembangkan platform digitalnya, melalui: live streaming maupun on-demand lewat youtube.com/netmediatama, serta menyiapkan inovasi Video Apps atau platform OTT (over the top) agar kreatifitas konten hiburan eksklusif khas NET dapat dinikmati masyarakat lebih mudah dimana dan kapanpun. Perusahaan juga akan memperluas pemanfaatan IP dan melakukan eksplorasi kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis untuk mengidentifikasi peluang monetisasi IP baru di luar media, termasuk pemanfaatan teknologi baru metaverse seperti AR (Augmented Reality) dan NFT (Non Fungible Token).
Induk usaha lembaga penyiaran nasional NET, PT Net Visi Media Tbk (NETV), resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam IPO (Initial Public Offering) penawaran saham perdananya, emiten dengan kode saham NETV tersebut melepas sahamnya ke publik dengan harga Rp196 setiap sahamnya. NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dalam aksi korporasi ini PT Net Visi Media Tbk (NETV) menggandeng PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai underwriternya.
Masuk sektor consumer cyclicals, perseroan menetapkan harga penawaran senilai Rp196 per lembar. Menjajakan saham perdana maksimal 765,30 juta lembar atau 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, Net Visi Media bakal meraup dana segar Rp149,99 miliar. Dana hasil IPO, sekitar 18,5 persen untuk industri manajemen artis. Misalnya, biaya pengembangan keahlian, keterampilan artis, dan biaya operasional.
Kemudian, 53 persen dari dana IPO untuk setoran modal kepada PT Net Mediatama Televisi, untuk membayar fasilitas pinjaman, pembuatan, dan pembelian program. Lalu, sekitar 28,5 persen sebagai setoran modal kepada PT Net Media Digital, untuk membayar fasilitas pinjaman, pembuatan, dan pembelian program.