Parluhutan Situmorang (redaksi@investor.id)
JAKARTA, Investor.id – Marketing sales unit properti dan performa kinerja keuangan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah sesuai harapan. Pertumbuhan tersebut diharapkan berlanjut sampai akhir tahun.
Hal ini mendorong RHB Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.500. Sedangkan kemarin, saham perusahaan properti ini ditutup di level Rp 975, sehingga terbuka potensi kenaikan hingga 54%.
Tim analis RHB Sekuritas Indonesia mengungkapkan, saham CTRA ditetapkan sebagai pilihan utama untuk emiten sektor properti, seiring keberhasilan mengumpulkan cadangan lahan yang tersebar di berbagai lokasi, strategi produk perumahan yang bervarasi, dan berhasil meningkatkan kinerja investasi propertinya.
“Ekspektasi penguatan harga saham CTRA juga berasal dari berlanjutnya kenaikan harga komoditas yang secara langsung berimbas terhadap permintaan properti. Kenaikan permintaan properti juga didukung membaiknya aktivitas perekonomian Indonesia,” tulisnya dalam riset terbaru.
RHB Sekuritas memperkirakan raihan laba bersih Ciputra sebesar Rp 1,63 triliun tahun ini, dibandingkn perolehan tahun lalu Rp 1,73 triliun. Pendapatan juga diprediksi sneilai Rp 8,94 triliun tahun ini, dibandingkan perolehan tahun lalu Rp 9,73 trilliun.
RHB Sekuritas juga memperkirakan penjualan marketing perseroan bertumbuh 5% menjadi Rp 7,8 triliun. Sedangkan realisasi hingga Juni 2022 telah mencapai 51% dan bertumbuh 12% dari pencapaian periode sama tahun lalu.
“Hanya saja peluang kenaikan tingkat suku bunga kemungkinan mulai berimbas terhadap penjualan properti perseroan tahun depan,” terangnya.
Hingga semester I-2022, Ciputra Development membukukan laba bersih sebesar Rp 1 triliun atau melesat lebih dari 106% dari periode yang sama tahun lalu dengan raihan Rp 483,47 miliar.
Dalam laporan keuangannya, CTRA membukukan pendapatan Rp 4,66 triliun pada paruh pertama tahun ini, lebih tinggi 15,9% dari semester I-2021 di Rp 4,02 triliun. Sedangkan, beban pokok penjualan dan beban langsung Rp 2,29 triliun di semester I-2022. Di sisi lain, di semester I-2021, nilainya sebesar Rp 2,06 triliun.
Alhasil, perseroan mencatatkan laba kotor di enam bulan pertama 2022 senilai Rp 2,37 triliun. Sementara, laba kotor di semester I-2021 ialah Rp 1,96 triliun. Lebih lanjut, CTRA mencatatkan beban umum dan administrasi di semester I-2022 Rp 609,33 miliar, beban penjualan Rp 194,86 miliar, penghasilan lain-lain Rp 93,86 miliar, dan beban lain-lain Rp 14,26 miliar. Hal ini membuat laba usaha CTRA sejumlah Rp 1,64 triliun di semester I-2022, naik dari semester I-2021 dengan raihan Rp 1,32 triliun.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily