![](https://www.sinartamagunita.com/wp-content/uploads/2022/09/image_1663809371-1-1024x576.jpg)
Thresa Sandra Desfika (thresa.desfika@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan atas volatilitas transaksi saham PT ABM Investama Tbk (ABMM).
Hal itu terungkap dari keterbukaan informasi ABMM, Rabu (21/9/2022), dalam menjawab permintaan penjelasan BEI.
BEI menanyakan apakah perseroan memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham ABMM di Bursa dalam waktu dekat (paling tidak dalam 3 bulan mendatang).
“Sampai dengan saat ini, perseroan tidak memiliki rencana tindakan korporasi dalam 3 bulan mendatang. Belum ada informasi atau fakta material yang menurut kami dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam POJK 31/2015,” jelas Sekretaris Perusahaan ABMM Rindra Donovan.
Selanjutnya, BEI menanyakan, apakah perseroan mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
“Sampai dengan saat ini belum ada informasi atau fakta material yang menurut kami dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan BEI I-E,” jawab Rindra.
BEI juga menanyakan, apakah perseroan mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017.
“Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu di bursa,” terang Rindra Donovan.
Adapun pada perdagangan sesi I, Rabu (21/9/2022), ABMM dibuka di Rp 4.740 naik dari penutupan pasar Selasa (20/9/2022) di Rp 4.720. Kemudian, ABMM ditutup melemah 2,54% pada paruh pertama ke Rp 4.600.
Kendati demikian, dalam satu bulan terakhir, ABMM melompat 86,99% serta dalam tiga bulan terakhir melesat 90,87%. Selama periode year to date (ytd), ABMM terbang lebih dari 223%.
Salah satu pemegang saham terbesar ABMM adalah investor kawakan Lo Kheng Hong. Dalam laporan tahunan perseroan 2021, ‘Warren Buffett Indonesia’ ini menjadi pemegang saham ABMM terbesar keempat dengan koleksi sebanyak 85.547.100 saham atau 3,1%.
Sebelumnya, ABM Investama melalui anak usahanya, PT Radhika Jananta Raya (RJR), telah secara efektif memiliki 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) atau 1.764.705.900 saham.
“RJR merupakan anak perusahaan ABM yang dimiliki sepenuhnya secara tidak langsung,” jelas Sekretaris Perusahaan ABMM Rindra Donovan dalam keterbukaan informasi.
Dia menyampaikan, sebelum transaksi, ABM tidak memiliki saham GEMS. Adapun jumlah saham yang dibeli sebanyak 1.764.705.900 saham dengan harga Rp 3.536 per saham ditambah dengan imbalan yang ditangguhkan (deffered payment). Karena itu, nilai transaksi yang dilakukan pada 15 September 2022 itu tembus Rp 6,24 triliun.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily