Thresa Sandra Desfika (thresa.desfika@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan terkait harga saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang mengalami penurunan sejak awal Juni 2022 hingga sekarang.
Hal itu terungkap dari keterbukaan informasi manajemen SMDR dalam menjawab permintaan penjelasan BEI.
Secara lebih tajam, BEI meminta penjelasan mengenai latar belakang penurunan harga saham SMDR sejak awal Juni 2022 sampai sekarang berdasarkan aspek keuangan perseroan, aspek operasional, kondisi industri perseroan, kondisi global, dan faktor lain yang mempengaruhi bila ada.
Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan SMDR Farida Helianti Sastrosatomo menjelaskan bahwa perseroan tidak melihat adanya aspek keuangan perseroan yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan. Kinerja SMDR hinggal kuartal II-2022 masih mencatatkan kinerja yang baik dan stabil jika dibandingkan dengan kinerja di kuartal I.
“Kami tidak melihat adanya aspek operasional perseroan yang dapat mempengaruhi penurunan harga saham perseroan. Kinerja keuangan perseroan yang lebih baik di tahun 2021 maupun di semester pertama tahun ini ditunjang oleh aktivitas operasional perseroan yang solid,” jelas Farida dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (27/9/2022).
Lebih lanjut, dia menyatakan, SMDR tidak juga melihat adanya aspek industri yang dapat mempengaruhi penurunan harga saham perseroan. Tingkat freight rate relatif masih tinggi yang didorong oleh disrupsi alur pasokan logistik global yang masih terjadi.
Sedangkan terkait kondisi global, terangnya, perseroan melihat bahwa dengan masih berlangsungnya konflik antara Rusia dan Ukraina memberikan kekhawatiran pasar atas adanya kenaikan harga bahan bakar. Hal ini terlihat pada tren harga yang meningkat, di mana bahan bakar merupakan salah satu komponen biaya di industri transportasi logistik.
“Selain hal di atas, pada saat ini kami tidak melihat adanya aspek global yang dapat mempengaruhi penurunan harga saham perseroan,” terang Farida.
Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki perseroan, penurunan nilai saham terjadi pada awal Juni 2022 hingga awal Juni 2022.
“Kami melihat penurunan yang terjadi pada awal Juni 2022 lebih disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor,” lengkap dia.
Adapun saham perseroan naik 270% dari awal tahun hingga awal Juni 2022.
Sementara itu, papar Farida, penurunan harga saham yang terjadi di awal Juli 2022 kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan ekspektasi investor terhadap nilai dividen tahunan yang dibagikan perseroan.
“Harga saham perseroan relatif stabil pada tingkat kisaran Rp 2.300-2.650 per lembar dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Selain itu, perseroan juga melihat bahwa tren penurunan juga dialami pada saham perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha sejenis,” sebut dia.
Adapun pada perdagangan sesi I, Selasa (27/9/2022), SMDR diparkir melemah 1,26% ke Rp 2.360. Dalam tiga bulan terakhir SMDR anjlok 26,71%.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily