Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Permintaan bahan peledak amonium nitrat dan detonator PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) terlihat naik di awal tahun 2022.
Direktur Utama OKAS Rolaw P Samosir mengungkapkan, sampai pertengahan Januari 2022, permintaan bahan peledak untuk amonium nitrat dan detonator memang naik walaupun masih dalam tingkat rendah.
“Hal ini dikarenakan banyak pelanggan perusahaan, khususnya tambang batubara meningkatkan produksinya untuk memanfaatkan harga batubara yang masih tergolong cukup tinggi,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Dengan adanya permintaan yang meningkat ini, Rolaw memproyeksikan penjualan bahan peledak sepanjang kuartal 1-2022 naik walaupun tidak tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Hal ini mengingat terbatasnya kapasitas produksi amonium nitrat perusahaan.
Selain itu, pertumbuhan yang cukup kecil tersebut dikarenakan adanya pengalihan sebagian produksi amonium nitrat ke asam nitrat. Mengingat, permintaan asam nitrat diperkirakan naik cukup signifikan di periode Januari-Maret 2022 ini.
Labih lanjut, Rolaw juga memproyeksi, penjualan detonator di kuartal I-2022 tumbuh dalam kisaran 7% – 10% secara tahunan (yoy).
Secara umum, OKAS melihat prospek bisnis yang cerah di sepanjang 2022. Hal ini ditopang penjualan segmen jasa peledakan ke industri batubara.
Asal tahu saja, saat ini bisnis jasa peledak masih menjadi segmen yang memiliki kontribusi paling besar ke penjualan OKAS. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2021 kontribusi dari bisnis jasa peledak mencapai 86% dari total penjualan OKAS.
Bisnis yang dijalankan oleh anak usaha OKAS yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) ini ditargetkan mencatatkan pertumbuhan penjualan volume amonium nitrat dan detonator di sepanjang tahun ini.
Di 2022, Rolaw menargetkan volume penjualan amonium nitrat sebanyak 118.000 metrik ton (MT) atau ada peningkatan sebesar 7.000 MT dari target sampai dengan akhir tahun 2021 yang sebesar 111.000 MT.
Sedangkan untuk penjualan detonator sampai dengan 2021 diproyeksikan capai 3,3 juta pcs. Adapun proyeksi untuk sepanjang 2022, naik menjadi 3,4 juta sampai 3,5 juta pcs.
Untuk mendukung target tersebut, Rolaw menjelaskan pihaknya akan meningkatkan penjualan blasting sehingga memerlukan belanja modal (capex) di MNK. Sebagai gambaran sampai akhir 2021 diperkirakan belanja modal di MNK mencapai US$ 930.000 sedangkan di 2022 diperkirakan kurang lebih US$ 2 juta.