EmitenNews.com—PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mencatatkan rugi bersih senilai USD60,21 juta pada semester I 2022, atau menyusut 93,2 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang mencapai USD881,72 juta.
Akibatnya, akumulasi kerugian Sritex tercatat sedalam 10,1 persen dibanding akhir tahun 2021, menjadi sebesar USD662,01 juta.
Dampak berikutnya, perseroan menderita defisit modal USD459,96 juta, karena modal ditempatkan hanya USD167,47 juta.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit emiten tekstil asal Solo itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022).
Dalam laporan itu tertera pendapatan perseroan menyusut 33,8 persen menjadi USD348,89 juta, karena nilai ekspor benang, kain jadi, pakaian jadi dan kain mentah turun 36,1 persen menjadi USD214,66 juta.
Senasib, penjualan produk-produk serupa ke dalam negeri amblas 29,4 persen dan tersisa USD134,23 juta.
Seiring dengan itu, beban pokok penjualan dapat ditekan 50,9 persen menjadi USD355,9 juta. Sehingga rugi kotor menyusut 96,4 persen yang tersisa USD7,001 juta.
Sayangnya, beban penjualan membengkak 63,8 persen menjadi USD27,275 juta. Lalu, beban umum dan administrasi naik 8,9 persen menjadi USD25.43 juta.
Pada sisi lain, perseroan tidak lagi mencatatkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.
Sedangkan di semester I 2021, kedua pos itu mencatatkan kerugian sebesar USD612,99. Sehingga rugi operasi berkurang 93 persen dan tersisa USD58,633 juta.